Mengenal Tulisan Nonfiksi

Karya sastra memiliki banyak jenis, seperti puisi, pantun, fiksi, dan nonfiksi. Karya fiksi bisa dijumpai dalam bentuk cerpen dan novel, sedangkan karya nonfiksi berbentuk artikel, esai, dan feature. Perbedaan dari keduanya yang paling menonjol adalah karya fiksi isinya lebih panjang, biasanya merupakan kronologi cerita bertemakan tentang cinta, perjalanan, kehidupan, dari seseorang baik kisah nyata atau sekedar imajinasi. Beberapa karya fiksi yang lahir dari imajinasi tidak memerlukan narasumber, karena ide cerita berasal dari pikiran penulis itu sendiri, sedangkan karya nonfiksi memerlukan sumber, data aktual, narasumber, dari sebuah kejadian, fenomena, yang semuanya bersifat akurat dan bukan dari hasil imajinasi. Selain itu, tulisan nonfiksi jumlahnya lebih sedikit jika dibandingkan dengan fiksi.

Tulisan Nonfiksi Harus Akurat
Sebagian besar tulisan nonfiksi menyajikan tentang informasi yang akan dibaca oleh banyak orang. Sebagai sumber informasi tentu akan diserap oleh pembaca dan dijadikan acuan yang dianggap benar. Oleh karena itu tidak boleh sembarangan dalam membuat tulisan nonfiksi agar tidak menjadi berita hoax.
Agar menjadi sebuah tulisan yang akurat, sebelum membuat tulisan nonfiksi perlu dicari literatur pendukung yang juga akurat. Literatur tersebut bisa berasal dari jurnal, buku, dan narasumber terpercaya. 

Perbedaan Artikel, Esai, dan Feature
Tulisan nonfiksi yang paling umum sering dijumpai adalah artikel, esai, dan feature. Media cetak dan online banyak memuat tentang ketiga jenis tulisan tersebut. Sebagai pembaca harus bisa membedakan yang mana artikel, esai, dan feature.
Artikel ditulis berdasarkan fakta, berjenis tulisan prosa, serta membutuhkan analisis teori dan disiplin ilmu tertentu. Dalam menulis sebuah artikel diperbolehkan mengutip referensi yang mendukung tulisan tersebut, ditandai dengan adanya kalimat kutipan dari sumber tertentu.
Esai ditulis berdasarkan fakta, berjenis tulisan prosa, terdapat sub-bab, bersifat subjektif, dan sesuai dengan gaya masing-masing penulis. Bersifat personal, logis, singkat, padat, serta tidak ada kalimat kutipan. Meskipun tidak ada kalimat kutipan dalam sebuah esai, bukan berarti tulisan tersebut berasal dari imajinasi penulis. Penulis tetap membutuhkan sumber dalam membuat tulisannya, hanya saja disampaikan dalam bentuk penjelasan yang logis dengan bahasa sendiri bukan dengan kalimat kutipan seperti pada artikel.
Feature ditulis berdasarkan fakta, berjenis tulisan prosa, menggugah empati, mendidik, menghibur, terdapat sub-bab, dan kutipan. Karen sifatnya menghibur, maka feature biasanya tidak mudah basi, artinya meskipun berita tersebut sudah lama namun tetap enak untuk dibaca. Feature banyak membahas hal-hal menarik yang sedang trend di masa kini dengan gaya bahasa yang tidak monoton dan lebih bebas dibandinkan dengan artikel dan esai. 

Menjadi Penulis Lepas
Menjadi penulis lepas merupakan suatu pekerjaan yang cukup menjanjikan. Dengan bermodalkan bakat, ketekunan, dan kecintaan terhadap menulis, bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah meskipun tidak berlatar belakang seorang jurnalis, dan tidak terikat kontrak.
Tulisan nonfiksi, seperti artikel, esai, dan feature banyak dimuat di media cetak dan online. Banyak media yang menawarkan pekerjaan sebagai penulis lepas, dimana media tersebut bersedia menerima tulisan dari manapun dengan menjanjikan honor bagi penulis tersebut. Beberapa media online seperti okezone.com, basabasi.com, babenews.com, dan media cetak seperti koran Kompas, Sindo, Tribun, juga menerima tulisan yang sifatnya terbuka untuk umum.
Selain bisa mendapatkan honor, keuntungan bagi para penulis lepas antara lain dapat melatih kemapuan kepenulisannya. Selain itu, dapat menarik beberapa media lewat tulisannya jika nantinya ingin menerbitkan karya dalam skala yang lebih besar. 

Waspada Berita Hoax
Beredarnya tulisan-tulisan hoax (tidak memiliki sumber yang akurat), menjadi hal yang harus diwaspadai. Beberapa golongan hanya mementingkan tulisannya diterbitkan, mendapat banyak pembaca, dan mendapat honor tanpa mementingkan kualitas dari tulisan itu sendiri. Hal ini banyak ditemukan di media online.
Berita hoax mengakibatkan beredarnya isu yang dapat merugikan pihak lain. Selain itu juga dapat merusak nama baik media itu sendiri. Sebagai pembaca harus cermat dalam memilih informasi. Ada baiknya membaca informasi atau berita dari sumber yang benar-benar terpercaya. Pembaca juga dianjurkan untuk tidak langsung menelan mentah-mentah mengenai berita yang dibaca, butuh beberapa rujukan agar benar-benar yakin bahwa informasi yang didapat adalah benar.
Mari menjadi penulis yang berkualitas dan menjadi pembaca yang pintar, agar kedua peran tersebut dapat terhindar dari tulisan yang bersifat hoax.




Komentar

Postingan Populer