Gemar Membaca Bisa Jadi Sumber Penghasilan


Kutu...kutu...kutu
Saat menyebutkan kata kutu kira-kira apa sih yang terlintas di benak kita? Pasti yang terbayang adalah hewan kecil penghisap darah, parasit, dan merugikan tentunya. Tapi...kalau di depan kata kutu kita tambahkan kata “buku”, gimana? Kira-kira masih merasa jijik dan ngeri nggak?hehe.

Nah kutu yang satu ini nggak merugikan loh, justru sangat menguntungkan, karena di depannya sudah ditambahkan kata “buku”, jadi kutu buku deh. Ngomong-ngomong kutu buku itu apa ya? Kutu buku bisa diartikan orang yang gemar sekali membaca buku. Biasanya kalau di dunia imajinasi digambarkan dengan seseorang berkaca mata tebal dengan buku-buku tebal yang selalu dibawa kemana-mana, tapi dalam dunia nyata nggak gitu-gitu amat kali ya. 

Anyway yang akan dibahas kali ini bukan tentang kutunya ya teman-teman. Tapi kita akan membahas mengenai manfaat dari gemar membaca itu sendiri yang kebetulan telah disimpulkan dari pertemuan di pekan ke 3 pada pelatihan menulis yang diadakan oleh Forum Lingkar Pena, tepatnya di Hari Minggu, 12 November 2017 di Jl.Gunung Batu Gang Mushola Kota Bogor. 

Pembahasan kali ini menarik sekali, yaitu mengenai Review Film dan Resensi Buku, dimana kedua kegiatan tersebut bisa menjadi sumber penghasilan. Mungkin selama ini teman-teman belum banyak tahu manfaat dari meresensi buku, dan ada beberapa website yang menyediakan honor bagi para peresensi buku dan film. Salah satunya adalah basabasi.com. Selain menerima resensi buku juga menerima karya tulis cerpen, puisi, dan lainnya dengan honor yang menjanjikan.

Tak bisa dielakkan lagi bahwa kegiatan menulis yang tak bisa lepas dari membaca, dan para peserta pelatihan yang sebagian besar juga mempunyai kegemaran membaca dan mengoleksi buku terlihat sedikit kaget ketika menerima materi tersebut. Mereka merasa inilah titik terang dari kegemarannya membaca dan mengoleksi buku selama ini. Karena buku yang dibaca bisa direview ulang dan menjadi sumber penghasilan.

Materi yang disampaikan oleh Mas Usup Supardi membuka mindset peserta mengenai manfaat yang sangat besar bagi seseorang yang gemar membaca. Dalam materinya, Mas Usup menyampaikan poin-poin penting, diantaranya bagaimana cara membuat resensi buku yang baik, peluang-peluang pekerjaan bagi peresensi buku dan film, beliau juga mempersilahkan peserta pelatihan untuk mencoba membuat resensi dari buku yang pernah dibaca. 

Peserta yang memang sudah menyiapkan buku apa yang akan diresensi, masing-masing mengeluarkan buku yang sudah dibawa dari rumah. Ada yang membawa novel, biografi, dan kumpulan-kumpulan cerita pendek. Peserta diberikan waktu kurang lebih 15 menit untuk mencoba membuat resensi buku minimal 2 paragraf. Karena baru pertama kali, peserta masih terlihat sedikit kebingungan dan belum merasa PD,hehe.

“Dalam menulis sebuah resensi, poin penting yang harus diperhatikan adalah jenis buku yang akan diresensi maksimal telah terbit selama 6bulan,”Kata Mas Usup.
Mas Usup juga menambahkan, “Dengan adanya penulis yang mau meresensi buku akan memberikan manfaat bagi penulis buku yang diresensinya, manfaatnya ialah akan menambah nilai jual, promosi, dan menarik minat pembaca ataupun media. Selain itu manfaat bagi seorang persensi selain mendapatkan honor juga bisa menarik pembaca untuk menikmati tulisan yang dibuat dan juga menarik media tentunya. 

Nah teman-teman, tunggu apa lagi? Seru kan kalau kita bisa menjadikan hobby membaca kita menjadi sumber penghasilan? Jadi buku-buku yang sudah menumpuk di rak buku nggak sia-sia. Ternyata seru kan jadi kutu buku?

Komentar

Postingan Populer