Serunya Belajar Menulis Bersama FLP
Forum Lingkar Pena
(FLP) merupakan suatu komunitas yang berkecimpung di dunia kepenulisan.
Tepatnya pada hari Minggu, 29 Oktober 2017, FLP mengadakan pelatihan
kepenulisan yang berlokasi di Jl. Gunung Batu Gang Mushola dan dihadiri oleh 25
peserta dari berbagai latar belakang, baik itu karyawan, mahasiswa, pelajar,
dan guru. Beberapa pekan lalu sebelum mengadakan pelatihan tersebut, FLP
membuka pendaftaran anggota baru untuk angkatan 10 FLP cabang Kota Bogor,
karena cakupan FLP itu sendiri sebenarnya adalah seluruh Indonesia seperti FLP
Yoyakarta, FLP Surabaya, FLP Jakarta, dan beberapa cabang di setiap kota di
wilayah Indonesia. Dan nantinya bagi para peserta yang telah mengikuti kegiatan
pelatihan kepenulisan ini juga akan resmi menjadi anggota dari FLP cabang Kota
Bogor angkatan ke 10.
Pelatihan
Kepenulisan ini akan berlangsung selama 8 minggu. Di pekan pertama kali ini,
FLP sendiri mengangkat tema mengenai Puisi yang dibawakan oleh narasumber
ternama, yaitu Bapak Ahmad Sastra penulis buku berjudul “Kisah-Kisah
Inspiratif”.
Dalam materi
tersebut, Bapak Ahmad Satra selaku narasumber berbagi pengalaman mengenai dunia
kepenulisan terutama dalam karya puisinya. “Untuk mebuat suatu puisi, kita
harus bisa menggunakan perasaan ketika mengamati suatu objek, bukan hanya
menilai secara visual”ujarnya.
Butuh keberanian
besar untuk bisa menghasilkan sebuah karya tulis, beliau sendiri mulai menulis
sejak kelas 2 SD. Dimana pada saat itu beliau mengikuti perlombaan di tingkat
sekolah dan menjadi juara. Sejak saat itu, beliau pun mulai menekuni bakatnya
dalam bidang kepenulisan. Hampir di setiap postingan di akun facebook
pribadinya selalu bertuliskan puisi yang disukai dan dishare oleh banyak
pengguna akun facebook. Bahakan salah satu karya puisinya pernah dibacakan oleh
Gubernur Kalimantan dalam sebuah upacara kemerdekaan.
“Dalam berkarya,
seringkali kita mendapatkan kendala, seperti ada pro dan kontra dari beberapa
pihak/rezim”ujarnya lagi. Namun bagi pecinta puisi atau jenis tulisan lainnya,
menulis adalah sebuah jiwa yang bisa menghadirkan ketenangan. Pernyataan
tersebut menimbulkan decak kagum para peserta pelatihan. Seolah seperti
mendapatkan pencerahan dan gambaran apakah benar-benar di jiwa para peserta itu
sendiri memiliki jiwa seorang penulis puisi seperti narasumber yang kini
teaterngah berada di depan mereka? Ataukan perasaan ragu-ragu serta
ketidaktahuan, atau bahkan sulit menggerakan tangan ini untuk menulis merupakan
kendala bagi diri mereka sendiri?
Setelah materi
berlangsung dan diputarkannya sebuah slide dan video puisi yang pernah dibacakan oleh seorang Gubernur
Kalimantan, para peserta dipersilakan untuk mengajukan beberapa pertanyaan. Dan
diakhir kegiatan, Bapak Ahmad Sastra memberikan buku bagi peserta yang sudah
bertanya. Buku tersebut diberikan secara gratis beserta dengan tanda tangannya.
Peserta yang menerima kenang-kenangan tersebut tentu sangat senang dan bangga
menerima langsung dari penulisnya.
Usai kegiatan dan sesi
berfoto bersama Bapak Ahmad Sastra, peserta diperkenankan untuk pulang dengan
membawa ilmu yang sangat bermanfaat bagi mereka. Senyum bahagia seolah
terpancar di rona wajah mereka. Panitia pun turut puas meyaksikan antusias
peserta pada hari itu. Harapannya semoga kegiatan pelatihan ini terus berjalan
lancar hingga pekan ke 8, dan peserta mendapatkan motivasi lebih dalam menulis,
bisa menemukan jenis tulisan yang akan mereka tekuni, dan tentunya bisa
menerbitkan sebuah buku nantinya.
Komentar
Posting Komentar